Konjen AS Gelar Talkshow Ramaikan Sail Komodo

id Sail Komodo 2016

Padang, (AntaraSumbar) - Konsulat Jenderal (Konjen) Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia di Medan menggelar "talkshow" atau diskusi guna meramaikan kegiatan Sail Komodo 2016, di Padang, Selasa.

"Talkshow ini mengambil tema keberagaman kehidupan di Amerika Serikat yang rencana disampaikan beberapa anggota kapal USS Stockdale," kata Wakil Konjen AS Tamra Greig, di Padang.

Dia menyebutkan berdasar rencana kegiatan talkshow ini akan membahas kehidupan dan pengalaman beberapa anggota kapal tersebut yang saat ini ambil bagian dalam pelatihan Sail Komodo.

Akan tetapi karena ada beberapa faktor dibatalkan dan diganti dengan talkshow pengalaman beberapa alumni orang Indonesia yang pernah ke Amerika, ujarnya.

"Sungguh disayangkan hal ini, karena kami telah mengundang beragam mahasiswa yang ada di kota Padang," tambahnya.

Dia menyebutkan dalam menggagas kegiatan ini pihaknya bekerja sama dengan American Corner Universitas Andalas dan Ikatan Alumni Amerika di Indonesia.

Tujuannya, kata dia untuk memperkenalkan negeri Paman Sam kepada mahasiswa, sekaligus mengajak mahasiswa untuk mencari peluang berkunjung ke negara tersebut.

"Karena ini berkaitan dengan Sail Komodo seharusnya mahasiswa bisa berinteraksi dengan beberapa awak kapal," ujarnya.

Meskipun begitu, pihaknya tetap memberikan hiburan dengan menampilkan salah satu perwira angkatan bersenjata AS Alice untuk memberi tahukan pengalamannya.

Menurutnya kegiatan hari ini cukup sukses, terlihat dari antusiasme pertanyaan dari mahasiswa kepada narasumber.

Dia mengingatkan kegiatan Konjen ini akan berlanjut pada 13 April 2016 di Air Manis dalam rangka bersih pantai bersama awak kapal Stockdale.

Dia berharap adanya partisipasi dari mahasiswa dan masyarakat sekitar kota Padang.

Sementara itu salah satu mahasiswa IAIN Imam Bonjol yang pernah ikut pertukaran pelajar ke AS, Ade Irwansah mengatakan kegiatan ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa terutama untuk merubah pemikiran negatif tentang negara adikuasa tersebut.

Menurutnya kehidupan sosial kampung di AS dan Indonesia tidak jauh berbeda. Yang membedakannya pada tingkat pergaulan yang lebih bebas, ujarnya. (*)