Ibu Negara Minta Perajin Batik Lestarikan Budaya

id Perajin Batik, Iriana Joko Widodo

Ibu Negara Minta Perajin Batik Lestarikan Budaya

Pengrajin batik. (ANTARA FOTO)

Bantul, (AntaraSumbar) - Ibu Negara Iriana Joko Widodo berpesan kepada para perajin batik tulis di sentra kerajinan batik Giriloyo, Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, untuk tetap melestarikan budaya yang adiluhung.

"Beliau berpesan agar tetap melestarikan budaya yang adiluhung, karena kalau tidak dilestarikan batik yang dapat pengakuan dari UNESCO bisa dicabut," kata Ketua II Paguyuban Batik Tulis Giriloyo Bantul usai menerima kunjungan Ibu Negara beserta rombongan di Bantul, Selasa.

Kunjungan istri Presiden RI Jokowi tersebut merupakan agenda internal sehingga menurut salah satu sumber dari pasukan pengamanan presiden (paspampres) yang mengamankan kunjungan, Ibu Negara tidak berkenan diliput awak media.

Nur Ahmadi mengatakann Dengan tetap melestarikan budaya adiluhung, diharapkan batik yang sudah menjadi ciri khas Indonesia tidak punah, dan terus mengembangkan serta beriovasi dalam menciptakan produk batik dalm berbagai motif.

"Tidak ada pesan khusus dari Pak Presiden yang dititipkan ke Ibu, Ibu hanya pesan terus dilestarikan supaya tidak punah," katanya ketika ditanya apakah ada pesan dari suami sekaligus Presiden RI yang dititipkan kepada Ibu Negara.

Sementara itu, Nur Ahmadi mengatakan dalam kunjungannya tersebut, Ibu Negara beserta rombongan ibu-ibu pengajian melihat proses pembuatan batik tulis dan melihat produk batik yang dipajang di show room kerajinan serta menyempatkan berdialog dengan perajin.

"Kami jelaskan bagaimana proses membatik tulis yang harus melalui proses lilin dan tidak dengan sablon, kami juga jelaskan kenapa pula batik tulis harganya mahal," kata dia menceritakan saat memandu dan mendampingi Ibu Negara melihat-lihat.

Setelah melihat proses pembuatan batik serta meninjau show room kerajinan, menurut dia, Ibu Negara beserta rombongan sebelum meninggalkan sentra kerajinan batik tulis terbesar di Bantul tersebut membeli kain batik.

"Ibu membeli batik motif klasik semua, karena memang beliau mengerti sejarah dan fiLosofi batik. Namun berapa nominal yang dibelanjakan saya tidak tahu, karena ada di bendahara," katanya. (*)