Chicago, (AntaraSumbar) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir naik pada Selasa (Rabu pagi WIB), karena serangan teroris di Belgia memberikan dukungan terhadap logam mulia.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman April naik 4,4 dolar AS atau 0,35 persen, menjadi menetap di 1,248.60 dolar AS per ounce.
Para investor memindahkan aset-aset mereka ke emas untuk properti "safe haven", karena ledakan bom yang tampak terkoordinasi di Brussels -- kelompok Negara Islam mengaku bertanggung jawab -- memicu ketakutan investor, kata para analis.
Emas mendapat dukungan tambahan ketika Indeks Pembelian Manajer (PMI) pendahuluan disesuaikan secara musiman untuk sektor manufaktur AS yang dirilis Markit, datang di 51,4 pada Maret, gagal memenuhi konsensus pasar 52,4.
Analis-analis mencatat bahwa harga minyak murah mempengaruhi ukuran ini, karena permintaan untuk peralatan industri energi telah menurun.
Logam mulia dicegah dari kenaikan lebih lanjut karena indeks dolar AS naik 0,32 persen menjadi 95,70, sementara Dow Jones Industrial Average AS naik 19 poin atau 0,11 persen pada pukul 18.30 GMT. Sebagian besar saham-saham Eropa juga menetap lebih tinggi pada Selasa.
Perak untuk pengiriman Mei naik 3,80 sen, atau 0,24 persen, menjadi ditutup pada 15,885 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April naik 15 dolar AS, atau 1,53 persen, menjadi ditutup pada 996,80 dolar AS per ounce. (Xinhua)
Berita Terkait
Harga emas Antam naik jadi Rp1,222 juta per gram
Kamis, 28 Maret 2024 9:35 Wib
Harga emas Antam kembali naik jadi Rp1,217 juta per gram
Rabu, 27 Maret 2024 9:06 Wib
Harga emas Antam naik jadi Rp1,213 juta per gram
Selasa, 26 Maret 2024 9:08 Wib
Harga emas Antam stabil di Rp1,203 juta per gram
Senin, 25 Maret 2024 9:03 Wib
Harga emas melemah karena dolar AS menguat
Sabtu, 23 Maret 2024 8:53 Wib
Harga emas Antam turun jadi Rp1,211 juta per gram
Jumat, 22 Maret 2024 10:00 Wib
Harga emas menguat karena investor cerna keputusan suku bunga The Fed
Jumat, 22 Maret 2024 9:06 Wib
Harga emas menguat jelang keputusan kebijakan moneter The Fed
Kamis, 21 Maret 2024 9:00 Wib