IDI Tingkatkan Kompetensi dari Dasar Hadapi MEA

id IDI, MEA

Padang, (AntaraSumbar) - Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyatakan akan meningkatkan kompetensi dokter dari dasar atau mahasiswa guna menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) mulai 2016.

"Untuk memperkuat daya saing dokter di Indonesia tentunya PB IDI akan mendorong potensi sumber daya mulai dari fakultas kedokteran yang ada sebagai pabrik pencetak dokter tersebut," kata Koordinator PB-IDI wilayah Sumatera bagian tengah, dr. Syafruddin Alun di Padang, Kamis.

Dia menyebutkan salah satu langkah memperkuat kompetensi dari pendidikan tinggi ini yakni menyamakan standar dengan internasional. Baik itu dalam hal kurikulum pembelajaran maupun praktik hingga standar kelulusan menjadi dokter.

Sebagai contoh, sebutnya, standar pemagangan bagi Sarjana Kedokteran setelah lulus selama satu tahun, mengacu pada standar pemagangan dunia.

"Bahkan di beberapa negara seperti Malaysia, Jepang dan negara di Eropa telah menerapkan standar pemagangan praktik hingga lebih dua tahun. Para calon dokter tersebut diuji kemampuan dan mental di rumah sakit dan klinik masyarakat," terangya

Selain itu, katanya menambahkan, IDI melalui pengajar dan universitas mendorong sumber daya dari mahasiswa ini untuk menimba ilmu ke berbagai negara lain.

Hal ini dilakukan sebagai strategi mengintip perkembangan tenaga kesehatan di negara lain. Sekaligus meningkatkan kemampuan dan praktis sebagai tenaga kesehatan serta mempelajari bentuk pelayanannya yang dapat diadopsi di Indonesia.

"Secara kualitas dokter di Indonesia tidak kalah dari luar negeri yang membedakan teknologinya," ujarnya.

Sementara itu salah satu warga di Padang, Nurbasani (50) berharap agar dokter di Indonesia lebih meningkatkan pelayanan kepada konsumen.

Menurutnya selama ini banyaknya masyarakat berobat ke luar negeri semata bukan karena rendahnya kualitas dokter namun pada pelayanannya.

"Sudah seharusnya pelayanan seperti di luar negeri seperti mau berkonsultasi terus dengan pasien serta keramahtamahannya juga ditingkatkan oleh dokter di Indonesia," katanya. (*)