Biologi-Unand Galang Bantuan untuk Korban Kecelakaan Bus

id Kecelakaan Bus Kampus, Biologi-Unand Galang Dana

Biologi-Unand Galang Bantuan untuk Korban Kecelakaan Bus

Sejumlah mahasiswa Universitas Andalas (Unand) yang menjadi korban kecelakaan bus kampus dirawat di Rumah Sakit Semen Padang, di Padang, Sumatera Barat, Jumat (12/2). Dari 44 penumpang, 36 orang mengalami luka-luka, dan satu orang sopir bernama Asril Zaini (60) dilaporkan tewas. ( ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

Padang, (AntaraSumbar) - Program Studi (Prodi) Biologi Universitas Andalas (Unand) Padang menggalang dana dari masyarakat untuk membantu pembiayaan mahasiswa korban kecelakaan bus kampus pada Jumat 12 Februari 2016.

"Penggalangan dana ini dilakukan oleh civitas akademika Biologi dan alumni untuk membantu meringankan biaya dua orang mahasiswa Biologi Siska Dwi Yarni dan Cici Arianti yang menjadi korban kecelakaan tersebut," kata Sekretaris Prodi Biologi Unand, Henny Herwina di Padang, Selasa.

Dia menyebutkan secara khusus bantuan ini bukan semata untuk dana pembiayaan pengobatan dan perawatan, namun lebih kepada dukungan kepada keluarga korban yang datang dari jauh dan menginap di rumah sakit.

Sebagai contoh, katanya, untuk keluarga Cici Arianti yang harus meninggalkan rumah dan pekerjaannya hanya untuk menunggui anaknya yang saat ini masih belum sadarkan diri.

"Setidaknya kami dari jurusan memberikan bantuan sekedarnya untuk biaya hidup dan makan sehari-hari keluarga korban tersebut," katanya.

Disamping itu penggalangan dana juga dilakukan untuk mengantisipasi atau persiapan jurusan pada sesuatu yang tidak terduga.

Khusus untuk pembiayaan perawatan dan jaminan obat telah ditanggung oleh kampus hingga sembuh, sehingga penggalangan dana ini sebagai pelengkap dan penambahnya.

"Kami berharap kepada masyarakat khususnya alumnus Biologi untuk dapat membantu sumbangannya yang bisa disalurkan langsung ke Jurusan Biologi atau melalui rekening yang tertera di halaman 'Facebook' Humas Biologi Unand," ujarnya.

Sementara itu Rektor Unand, Tafdil Husni menegaskan bahwa pembiayaan pengobatan dan perawatan bagi korban kecelakaan bus kampus sepenuhnya ditanggung kampus.

Tanggungan ini katanya, diberikan kampus hingga korban sembuh dan dapat beraktivitas kembali.

"Jadi adanya selentingan kabar negatif masalah pembiayaan korban ini perlu diluruskan, " tambahnya. (*)