Sumbar Butuh Helikopter untuk Distribusikan Logistik

id Sumbar Butuh Helikopter

Padang, (Antara) - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) meminta dukungan satu unit helikopter pada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), untuk mendistribusikan bantuan logistik ke daerah terdampak bencana yang terisolir.

"Laporan dari bupati dan wali kota daerah terdampak bencana, masih ada lokasi yang belum terjangkau bantuan karena akses jalan yang terban, atau jembatan yang putus. Kita butuh dukungan helikopter," kata Penjabat (Pj) Gubernur Sumbar, Reydonnyzar Moenek di Padang, Rabu.

Ia mengatakan, telah menghubungi Sekretaris Utama BNPB terkait kebutuhan helikopter tersebut.

"Mudah-mudahan, besok sudah datang dan bisa digunakan untuk mengirim bantuan ke daerah terisolir," katanya.

Kepala Bidang Kedaruratan Bencana dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat, Pagar Negara menginformasikan, banjir yang melanda Solok Selatan mengakibatkan enam jembatan putus. Akibatnya, hingga saat ini terdapat ribuan warga yang terisolir di Kecamatan Sungai Pagu dan Kecamatan Sangir.

Untuk evakuasi saja sulit. Distribusi logistik sudah jalan menggunakan perahu karet. Namun ada keterbatasan, karena perahunya hanya satu. Solusinya melalui jalur udara, ungkapnya.

Menurutnya, untuk mencapai satu daerah di Sumbar dari Bandara Internasional Minangkabau (BIM) menggunakan helikopter hanya butuh waktu sekitar 30 menit.

Sementara itu, Wakil Bupati terpilih Limapuluh Kota, Ferizal Ridwan ditemui di Padang, mengatakan, daerah terdampak banjir di daerahnya ada enam kecamatan.

"Dari enam itu ada kecamatan yang paling parah terkena dampak diantaranya Pangkalan dan Bukit Barisan," katanya.

Ia berharap, masyarakat pada kecamatan itu segera mendapatkan bantuan.

Banjir yang melanda 10 kabupaten/kota di Sumbar pada Minggu (7/2) dan Senin (8/2), telah surut.

Namun, dampak bencana masih dirasakan masyarakat. (*)