ATC Muaralabuh Salurkan Bantuan Kepada Korban Banjir

id ATC Muaralabuh

Padang Aro, (Antara) - Adventure Trail Club (ATC) Muaralabuh, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, menyalurkan bantuan berupa bahan makanan kepada para korban bencana banjir dan longsor di Kecamatan Sungai Pagu dan Pauah Duo.

"Kami menyalurkan bantuan langsung kepada warga yang terkena dampak bencana banjir dan longsor berupa 22 kardus mie instan," kata Bendahara ATC Muaralabuh, Mario Syahjohan di Padang Aro, Rabu.

Ia menyebutkan bantuan tersebut merupakan bentuk kepedulian dari organisasi ATC dan banyaknya juga disesuaikan dengan kemampuan keuangan.

Sedangkan sumber pendanaannya kata dia, berasal dari kas organisasi serta swadaya dari anggota yang bernaung di dalamnya.

"Saat penyaluran bantuan hanya enam sepeda motor yang ikut, karena kesibukan anggota serta ada juga anggotanya yang jadi korban banjir," katanya.

Untuk bantuan yang diberikan oleh ATC kata dia, langsung diserahkan kepada masyarakat di lokasi bencana seperti Kampuang Tarandam, Taratak Tinggi, Ujuang Jalan, Bangko serta panti asuhan di Muaralabuh.

"Dengan motor trail kita bisa menjangkau semua daerah yang mungkin tidak bisa dilewati kendaraan lainnya, sehingga bantuan tersebut langsung diterima warga yang membutuhkan," jelasnya.

Dia menyebutkan, ATC merupakan komunitas sosial dan ini merupakan yang ke tiga kalinya organisasinya menyalurkan bantuan kepada korban bencana alam.

Yang pertama kata dia, bantuan untuk korban gempa di Pariaman selanjutnya saat banjir bandang di Pinti Kayu Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh dan sekarang.

Sementara itu pemerintah setempat juga sudah membentuk dapur umum di lokasi bencana alam mulai hari ini sudah beroperasi.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solok Selatan, Sumardianto mengatakan, dapur umum yang dibentuk pemerintah sudah mulai beroperasi hari ini.

"Semenjak kemarin kita mempersiapkan peralatannya dan sekarang sudah beroperasi," katanya.

Pada hari ini proses pendistribusian bantuan di Nagari Pasar Muaralabuh diwarnai keributan warga dengan pihak pemerintah, karena hingga hari ke tiga pasca-bencana belum ada bantuan makanan dari Pemkab setempat.

Salah seorang warga Kampuang Tarandam Afriadi mengatakan, warga yang sudah letih membersihkan rumah mereka dibuat emosi oleh pemerintah daerah, karena sudah hari ke tiga belum juga ada bantuan makanan dan air bersih, padahal nyaris semua peralatan memasak warga terbawa banjir.

"Kami di sini membutuhkan bantuan makanan, sebab semua peralatan memasak hanyut tetapi pemerintah daerah belum juga ada tanda-tanda mendistribusikannya, sehingga membuat warga emosi," katanya.

Sedangkan Wali Nagari Pasar Muaralabuh Rahman mengatakan, saat ini yang paling dibutuhkan warga korban banjir yaitu makanan dan air bersih serta pakaian. (*)