Unand Kenalkan Peserta Seminar Peternakan Pariwisata Sumbar

id Unand

Padang, (Antara) - Universitas Andalas (Unand) Padang, Sumatera Barat (Sumbar) mengenalkan peserta Seminar Nasional Peternakan tentang berbagai pariwisata provinsi tersebut dengan menggelar studi tur ke beberapa tempat, Kamis.

"Kegiatan ini bertujuan untuk mempromosikan budaya dan pariwisata Sumbar kepada peserta yang rata2 berasal tersebar di seluruh Indonesia," kata Ketua Panitia James Helliwar di Padang.

Dia menyebutkan tujuan studi wisata peserta ini ke daerah Bukittinggi, Padang Panjang, Batusangkar, Payakumbuh.

Alasan memilih tempat tersebut karena memiliki beberapa situs wisata dan budaya andalan Sumbar.

Antara lain Jam Gadang, Ngarai Sianok, Janjang Koto Gadang, Rumah Hatta ada di Bukittinggi.

Kemudian Minang Village, Pariangan, Kelok Sembilan, Pagaruyung ada di Padang Panjang, Batusangkar dan Payakumbuh, imbuhnya.

Selain itu pada keempat tempat tersebut juga menyediakan berbagai suvenir atau cendera mata dan oleh-oleh, katanya.

"Tur ini bukan hanya sekedar berwisata saja, namun juga dituntun untuk melihat berbagai objek yang berhubungan dengan ternak," katanya.

Seperti sebutnya, pada pusat Peternakan di Padang Mengatas, Pacuan Kuda dan fakultas Peternakan Unand kampus Payakumbuh.

Selain itu selama perjalanan panitia juga menyediakan diri menjawab dan berdiskusi dengan peserta tentang objek tertentu.

"Semula peserta akan dibawa ke kawasan mandeh, namun sebagian besar menolak dan menginginkan ke tempat budaya Minang," katanya.

Studi tur wisata ini kata James, sebagai bonus sekaligus rehat bagi para peserta setelah melakukan presentasi makalah sehari sebelumnya.

Sekaligus juga sebagai ajang promosi bagi Unand sebagai perguruan tinggi Sumbar akan budaya dan pariwisatanya, ujarnya.

Sementara itu salah satu peserta Adi dari Solo yang juga dihubungi mengatakan bahwa Sumbar cukup banyak memiliki potensi wisata bukan hanya yang terkenal.

Menurutnya beberapa objek yang terlewati dalam perjalanan cukup potensial juga menjadi wisata.

Hanya saja kata dia, pemerintah setempat memerlukan dukungan dari masyarakat dan kalangan kampus untuk mewujudkannya. (*)