Pagelaran Seni Awali Peringatan Hari Jadi Sawahlunto

id Pagelaran, Seni, HUT, Sawahlunto

Sawahlunto, (AntaraSumbar) - Pagelaran ragam seni budaya nusantara yang dikemas dalam kegiatan "Multicultural Festival" mengawali rangkaian peringatan hari jadi kota (HJK) ke-127 Kota Sawahlunto.

Kepala Dinas Pariwisata setempat, Efriyanto, di Sawahlunto, Rabu, mengatakan kegiatan tersebut berlangsung sejak tanggal 24 November hingga 1 Desember 2015, yang bertepatan dengan hari jadi kota itu pada tahun 1888 Masehi.

"Sejumlah kelompok seni budaya dari beragam etnis di Sawahlunto serta beberapa daerah lainnya akan memeriahkan panggung utama pelaksanaan kegiatan tersebut, di kawasan lapangan Silo Kecamatan Barangin," kata dia.

Selain di lokasi tersebut, lanjutnya, kegiatan pertunjukan seni budaya tersebut juga akan digelar dibeberapa tempat strategis lainnya yang tersebar di empat kecamatan yang ada di kota itu.

Menurutnya, kesenian tradisional yang akan ditampilkan tersebut diantaranya berasal dari kelompok seni budaya dari sepuluh kenagarian yang ada, sekolah, kelompok kesenian dari Paguyuban Batak, Paguyuban Jawa, Paguyuban Sunda, etnis Tionghoa dan juga Paguyuban etnis Minang serta beberapa sanggar seni di Kota Sawahlunto.

"Untuk memotivasi dan memberi apresiasi, pemerintah kota memberikan penghargaan untuk kelompok seni penyaji terbaik pada multicultural festival tersebut, selain kegiatan yang bersifat lomba kesenian daerah seperti Lomba 'Talempong Pacik' dan Festival Lagu Keroncong," jelas dia.

Kemudian, dari luar daerah akan tampil group seni dari Anjungan Provinsi Bangka Belitung Taman Mini Indonesia Indah dan Sanggar Tigo Sapilin dari Kota Medan. Untuk malam puncak Hiburan Rakyat akan ditampilkan Armada Band yang akan digelar di Lapangan Sepakbola Ombilin pada tanggal 1 Desember 2015.

Tak hanya itu, lanjutnya, pada kegiatan peringatan HJK kali ini juga didukung dari Kementerian Pariwisata dengan mengirim delegasi "Wayang Seleb" yang akan diampu oleh dalang Ki Wawan Ajen.

"Mereka akan mempersembahkan bentuk seni pertunjukan wayang dengan konsep baru untuk semua kalangan umur penikmat yang akan ditampilkan di Lapangan Silo Kota Sawahlunto pada tanggal 30 November 2015, direncanakan akan disaksikan langsung oleh Menteri Pariwisata RI Dr Arief Yahya, M.Sc," kata dia.

Sementara itu, Wali Kota Sawahlunto, Ali Yusuf, mengatakan selain kegiatan tersebut, di lokasi dan waktu yang sama juga dilaksanakan kegiatan "Sawahlunto Expo" yang dikuti oleh sekitar 35 pelaku industri kecil menengah (IKM) binaan pemerintah kota itu.

"Hal ini sengaja dilakukan agar kegiatan yang satu akan mendukung kegiatan lainnya, karena tidak dapat dipungkiri bahwa bidang kepariwisataan tidak akan pernah terlepas dari keberadaan kuliner serta produk lokal suatu daerah," kata dia.

Dia mengatakan pada peringatan HJK Sawahlunto ke-127 kali ini pihaknya berharap Kota Sawahlunto dapat lebih maju dan berkembang di segala sektor, sehingga apa yang menjadi tujuan pemerintah daerah dapat terwujud dengan maksimal, yakni mewujudkan masyarakat yang produktif dan mandiri melalui upaya peningkatan kesejahteraan dalam tatanan pemerintahan yang melayani.

"Kami juga berharap momentum peringatan hari jadi kota ke-127 ini, dapat memotivasi baik masyarakat dan jajaran pemerintahan Kota Sawahlunto, untuk terus membangun kota ini sehingga kedepan dapat menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di provinsi Sumatera Barat dan nasional sehingga akan berimbas terhadap meningkatnya percepatan dalam pertumbuhan ekonomi masyarakat," kata dia.

Hari Jadi Kota Sawahlunto yang diperingati tanggal 01 Desember setiap tahunnya, ditandai dengan ditemukannya potensi batu bara terbaik di Asia oleh William de Greve, seorang ahli geologi berkebangsaan Belanda, yang mulai dieksploitasi oleh penjajah kolonial Belanda tahun 1888 Masehi.

Saat ini, Kota Sawahlunto berupaya melakukan transformasi menjadi salah satu daerah tujuan wisata yang dituangkan dalam visi kota itu melalui Perda nomor 2 tahun 2001 tentang Visi kota wisata tambang yang berbudaya, pasca dihentikannya kegiatan penambangan oleh pihak PT Bukit Asam-Unit Pertambangn Ombilin (BA-UPO) akibat menipisnya potensi batubara di kota itu, setelah dieksploitasi selama berabad-abad. (cpw7)