Nurani Perempuan Padang Gelar Pelatihan Untuk Jurnalis

id Nurani Perempuan Padang Gelar Pelatihan Untuk Jurnalis

Padang, (Antara) - Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Nurani Perempuan Padang, Sumatera Barat, menggelar pelatihan selama tiga hari (19-21 November) untuk para jurnalis yang berada di provinsi itu.

"Pelatihan ini sengaja kami gelar untuk pendalaman pengetahuan bagi jurnalis ketika berhadapan dengan persoalan perempuan," kata Direktur LSM Nurani Perempuan Padang, Yefri Heriani, di Padang, Minggu.

Hal tersebut, lanjutnya, untuk memperkaya pengetahuan para jurnalis, ketika melakukan peliputan tentang permasalahan perempuan itu.

"Ada pembedaan tertentu ketika seorang wartawan meliput permasalahan perempuan, dengan permasalahan lain seperti politik, dan lain-lain. Media adalah rekan kerja nurani perempuan," katanya.

Dalam kegiatan itu, katanya, nurani perempuan memberikan sejumlah materi dan membahas permasalahan hak perempuan.

Yefri menjelaskan, kegiatan yang digelar di Kota Bukittinggi, Sumbar tersebut, yang menjadi pemateri adalah jurnalis senior sekaligus Andreas Harsono.

Penulis buku "Agama Saya Adalah Jurnalisme" itu, memberikan sejumlah materi mulai dari sepuluh elemen jurnalistik, teknik penulisan, dan lainnya.

Dalam pelatiahan itu, Andreas menekankan bagaimana bersikap bagi seorang wartawan yang menyangkut seorang perempuan.

"Banyak yang harus diperhatikan saat meliput tentang perempuan, misalnya pada kasus pemerkosaan. Saya pribadi ketika wawancara tentang kasus itu tidak pernah datang sendiri, selalu didampingi oleh seorang perempuan juga," katanya.

Selain itu, ia juga mengkritik penulisan identitas seorang korban perempuan dalam pemberitaan. Seperti alamat rumah, nama sekolah, serta kronologis kejadian yang mendetail.

Selain itu, kepada 20 lebih jurnalis yang mengikuti pelatihan ia juga memberikan nilai-nilai jurnalisme dari Bill Kovach. Serta perlunya pagar api sebagai independensi media.

"Pagar api sebagai independensi harus ada. Pembatasan antara perusahaan, dan redaksi, tidak ada yang boleh saling melewati pagar itu," jelasnya.

Kepada seluruh peserta, ia juga menyampaikan pesan agar tak hanya jadi penulis yang "biasa-biasa" saja.

Pada bagian lain, selain media umum, pelatihan selama tiga hari berturut-turut itu juga diikuti oleh pers mahasiswa sejumlah kampus di Sumbar.

Salah seorang wartawan Padang Ekspres yang ikut menjadi peserta, Vinolia, mengatakan bahwa banyak evaluasi dan perbaikan yang harus dilakukannya setelah mengikuti pelatihan itu.

"Materi dari Nurani Perempuan, dan Andreas, sangat berharga. Banyak yang harus diperbaiki dan diubah dari cara kerja yang lama," katanya.