Warga Sesalkan Pemadaman Listrik Saat Shalat Jumat

id Pemadaman, Listrik, Padang

Padang, (AntaraSumbar) - Sejumlah warga Kota Padang menyayangkan pemadaman listrik yang dilakukan oleh PT PLN pada waktu pelaksanaan ibadah shalat Jumat.

"Seharusnya listrik tidak dimatikan saat waktu shalat Jumat, karena mengingat umat muslim akan menunaikan ibadah Jumat nya," kata mahasiswa Universitas Negeri Padang (UNP) Fikri (22) di Air Tawar, Kota Padang, Jumat.

Sebelumnya, listrik di kawasan itu padam sekitar Pukul 12.00 WIB, efek dari pemadaman bergilir yang diberlakukan PLN Sumbar.

Fikri mengatakan, pemadaman tersebut tidak masalah jika memang harus dilakukan oleh pihak PLN. Hanya saja PLN diminta mengingat waktu tertentu, salah satunya pelaksanaan ibadah Jumat.

Hal yang sama juga dikatakan warga Air Tawar, Yulisman (45). Ia meminta agar pemadaman itu dilakukan pada jam yang lain.

"Kan bisa dipadamkan pada jam yang lain, jangan pada waktu Jumat nya. Karena listrik dibutuhkan di masjid saat shalat Jumat," ujarnya.

Ia berharap, pendapatnya tersebut dapat menjadi perhatian oleh pihak PLN dalam menjadwalkan pemadaman.

Sebelumnya, Kepala Divisi Humas PT PLN Wilayah Sumbar, Ridwan , telah menyampaikan permohonan maaf terkait dengan pemadaman listrik yang diberlakukan.

Ia mengatakan, terjadinya pemadaman karena sejumlah pembangkit di daerah mengalami gangguan, bahkan pembangkit di Danau Singkarak, Sumatera Barat, hanya dinyalakan untuk persiapan malam hari saja.

Ia mengatakan, penyebab utama defisit daya pembangkit di sub Sumatera Bagian Tengah dan Selatan, karena meningkatnya kabut asap yang berakibat dreting Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) hingga 250 MW. Selain itu musim kemarau yang menurunkan kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) hingga 200 MW.

"Gangguan di beberapa unit pembangkit sistem maintenance PLTU Teluk Sirih Unit 2 sebesar 100 MW, dan saat ini sedang dilakukan penanganan terhadap unit tersebut untuk mempercepat pemulihan," kata dia.

Ia mengatakan, pemadaman bergilir di Sumbar belum dapat dipastikan, hanya saja ditargetkan berakhir pada akhir Oktober. Penjadwalan pemadaman juga tidak dapat diprediksi, karena datangnya secara tiba-tiba. (*)