Padang, (AntaraSumbar) - Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Sumatera Barat Asnawi Bahar berpendapat perekenomian daerah itu pada triwulan III-2015 akan sulit tumbuh karena berada di tengah gejolak ekonomi dan lemahnya daya beli masyarakat.
"Saat ini, kan daya beli masyarakat sangat lemah. Jadi, sulit bagi kinerja ekonomi daerah," kata Ketua Kadin Sumatera Barat (Sumbar) Asnawi Bahar di Padang, Sabtu.
Ia menjelaskan, selama ini penopang utama dari pertumbuhan ekonomi daerah berasal dari konsumsi rumah tangga. Bahkan, kontribusinya di atas 50 persen setiap tahunnya.
Sedangkan belanja modal barang dan jasa pemerintah, imbuhnya, tidak terlalu signifikan dalam mengangkat perekonomian.
Sementara di lain sisi, katanya melanjutkan, perkembangan investasi daerah pun hingga kini belum menunjukkan daya ungkit yang cukup kuat dalam menunjang pertumbuhan.
"Apalagi saat ini tekanan akibat pelemahan ekonomi dunia mulai berdampak di daerah kita," ujarnya.
Untuk itu, dia mengingatkan pemerintah perlu segera mengimplementasikan berbagai paket kebijakan yang dibuatnya, sehingga dunia usaha kembali bergairah. Kemudian, pemerintah daerah hendaknya mengawal komoditi ekspor yang berasal dari Sumbar. Hal itu guna mengantisipasi anjloknya harga di pasar luar negeri.
"Pemerintah daerah hendaknya juga mempercepat realisasi pencairan anggaran, sehingga peredaran uang menjadi lebih banyak," ujarnya.
Namun yang tak kalah penting, katanya, pemerintah harus mengurangi target penerimaan pajak. Dengan demikian, secara otomatis pajak yang dikeluarkan pelaku usaha pun menjadi semakin kecil.
Sementara, Kantor Perwakilan Bank Indonsia (KPw BI) Wilayah Sumbar memprediksi pertumbuhan ekonomi pada triwulan III tahun ini sedikit lebih tinggi dari tahun sebelumnya.
"Kami memprediksi pertumbuhan ekonomi Sumbar pada tiga bulan ketiga tahun ini pada kisaran 5,5-5,7 persen, lebih tinggi dari triwulan II yang hanya 5,3 persen," ungkap Kepala KPw BI Sumbar Puji Atmoko.
Disampaikannya, pertumbuhan ditopang konsumsi rumah tangga saat Idul Fitri dan tren belanja pemerintah yang cenderung lebih besar di akhir tahun. "Kemudian juga investasi," ujarnya. (cpw)
Berita Terkait
Perkuat tusi, Kakanwil Kemenkumham Sumbar tekankan pentingnya kerjasama dengan stakeholder
Selasa, 23 April 2024 20:55 Wib
Kemenkumham Sumbar-DPRD Dharmasraya kerjasama susun naskah akademik
Selasa, 23 April 2024 20:13 Wib
Polisi: Kasus penipuan daring marak terjadi di Padang
Selasa, 23 April 2024 19:41 Wib
Kejari Padang terima SPDP kasus sabu-sabu satu kilogram
Selasa, 23 April 2024 16:20 Wib
BI Sumbar harap cinta Bangga Paham Rupiah masuk kurikulum di Mentawai
Selasa, 23 April 2024 16:02 Wib
Bupati Tanah Datar perjuangkan perbaikan ruas jalan hingga ke pusat
Selasa, 23 April 2024 16:01 Wib
MPP Bukittinggi terima bantuan CSR Sarpras Disabilitas PT. Semen Padang
Selasa, 23 April 2024 15:58 Wib
Kementerian PUPR mengucurkan Rp478,6 miliar untuk peningkatan kualitas jalan di Sumbar
Selasa, 23 April 2024 15:53 Wib