Seluruh Wilayah Sumsel Diprakirakan Berawan

id Sumsel, Berawan

Seluruh Wilayah Sumsel Diprakirakan Berawan

Ilustrasi. (ANTARA FOTO)

Palembang, (AntaraSumbar) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Sumatera Selatan memprakirakan kondisi cuaca di seluruh wilayah provinsi setempat berawan padahal beberapa hari sebelumnya sejumlah daerah mulai terdapat hujan.

"Berdasarkan pemantauan melalui satelit, hari ini tidak ada satu pun daerah yang berpeluang turun hujan," kata Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Kenten BMKG Sumatera Selatan Indra Purnama di Palembang, Sabtu.

Sebelumnya, 6 Oktober 2015, lima daerah di Provinsi Sumatera Selatan yang memiliki 17 kabupaten dan kota itu, seperti Muaraenim, Pali, Musirawas, Sekayu, dan Pangkalanbalai, hujan ringan.

Sebanyak 12 kota lainnya, yakni Palembang, Baturaja, Kayua Agung, Lahat, Martapura, Muaradua, Indralaya, Tebingtinggi, Musirawas Utara, Pagaralam, Lubuklinggau, dan Prabumulih berawan.

Kota yang diprakirakan berawan sekarang ini memiliki suhu udara berkisar 22--35 derajat Celsius, kelembapan udara berkisar 36--96 persen, kecepatan angin sekitar 25 km/jam dengan arah angin daerah tersebut sebagian besar menuju tenggara kecuali Kayu Agung, Pangkalanbalai, Martapura arah angin daeah ini menuju timur.

Pada bulan Oktober 2015, sebenarnya mulai memasuki musim pancaroba atau peralihan dari kemarau ke musim hujan. Namun, karena pengaruh El Nino hujan yang diprediksi mulai banyak turun.

Akan tetapi, pada kenyataannya intensitasnya masih sangat rendah di bawah 200 milimeter.

Dalam kondisi cuaca yang cukup ekstrem sekarang ini, dan hujan diprakirakan mulai banyak turun pada awal November 2015, masyarakat diimbau agar terus meningkatkan kewaspadaan dari ancaman bencana kekeringan, kebakaran hutan, lahan pertanian, dan perkebunan.

Menghadapi kondisi cuaca tersebut, personel gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan, manggala Agni, TNI/Polri di bawah kendali Satgas Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan secara terpadu berupaya menanggulangi kebakaran hutan dan lahan penyebab bencana kabut asap dengan melakukan operasi darat dan udara.

Wakil Komandan Satgas Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan Sumatera Selatan Yulizar Dinoto mengatakan bahwa pihaknya berupaya meningkatkan tindakan tanggap darurat dalam menghadapi kondisi cuaca sekarang ini, seperti melakukan operasi darat dan udara di daerah yang terdeteksi banyak titik panas, serta mengupayakan hujan buatan (teknologi modifikasi cuaca/TMC).

Untuk melakukan operasi darat ada 4.997 personel gabungan saat ini disebar ke sejumlah daerah yang terdapat banyak titik panasnya untuk mencegah terjadinya kebakaran dan melakukan pemadaman pada kawasan hutan dan lahan yang terbakar.

Untuk melakukan operasi udara, pihaknya mendapat dukungan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) enam helikopter, dua traktor udara (air tracktor) dan satu pesawat cassa untuk melakukan hujan buatan.

Jumlah titik panas atau hotspot di provinsi ini berfluktuasi dan cenderung meningkat sehingga perlu dilakukan upaya meminimalkan titik panas yang dapat menimbulkan kebakaran hutan dan lahan penyebab kabut asap secara intensif dan terpadu.

Dengan peningkatan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan penyebab kabut asap secara intensif dan terpadu sesuai dengan arahan Menkopolhukam Luhut Binsar Panjaitan dalam tiga pekan ke depan, kata Yulizar, pihaknya optimistis dapat menurunkan jumlah titik panas di Sumsel, terutama di dua kabupaten yang terdeteksi paling banyak terjadi kebakaran lahan gambut dan penyumbang asap, seperti Kabupaten Ogan Komering Ilir, dan Musi Banyuasin. (*)