BI : Pelemahan Ekonomi Picu Kredit Macet UMKM

id Pelemahan Ekonomi Picu Kredit Macet UMKM

Padang, (Antara) - Bank Indonesia (BI) mencatat kredit macet Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) selama triwulan II 2015 di Sumatera Barat mencapai 6,2 persen, melebihi ambang batas BI sebesar 5,0 persen.

Kondisi ini sejalan dengan melambatnya kinerja ekonomi daerah selama triwulan II 2015, kata Kepala Kantor Perwakilan BI Sumbar, Puji Atmoko di Padang, Kamis.

Dia mengungkapkan, risiko peningkatan kredit macet sektor UMKM di Sumbar ke depan masih sangat tinggi.

Hal itu sejalan dengan trend pelemahan harga sejumlah komoditas unggulan daerah seperti kelapa sawit, kakao dan karet yang masih terus berlanjut.

Selain itu, peningkatan kredit macet juga diakibatkan faktor tingginya tingkat suku bunga kredit sektor UMKM yang kini mencapai 14,7 persen.

"Kita semua tahu sektor UMKM sangat rentan dengan tingginya tingkat suku bunga kredit perbankan, katanya.

Karena itu perbankan daerah dapat meningkatkan prinsip kehati-hatian dalam menyalurkan kredit.

Pengamat Ekonomi dari Universitas Negeri Padang (UNP), Syamsul Amar membenarkan kondisi ekonomi daerah yang lesu merupakan salah satu faktor tingginya kredit macet UMKM.

Selain itu pelemahan nilai tukar rupiah terhadap berbagai mata uang dunia juga menjadi pemicu.

Sebab saat ini sebagian komponen produk UMKM itu berasal dari luar, sehingga harganya jadi lebih mahal. Akibatnya daya beli masyarakat menjadi tergerus, terangnya.

Untuk itu ia meminta pemerintah untuk segera membuat kebijakan stabilitas ekonomi (fiskal dan moneter) yang lebih mumpuni, sehingga efektif untuk meredam sentimen pasar.

Kemudian menggenjot kinerja ekspor daerah secara maksimal. Karena pelemahan rupiah saat ini merupakan

peluang bagus untuk meningkatkan devisa Negara.

Sementara kebijakan yang ada dinilai belum mampu untuk meredam gejolak ekonomi yang tengah terjadi saat ini, tutupnya. (*)