Pekanbaru, (AntaraSumbar) - Dinas Kesehatan Provinsi Riau menyatakan sedikitnya 3.373 warga menderita penyakit akibat polusi asap kebakaran lahan dan hutan di daerah tersebut.
"Totalnya ada 3.373 orang yang menderita sakit selama ditetapkan status Siaga Darurat Kebakaran Lahan dan Hutan di Riau atau sejak 30 Maret hingga 29 Juli," kata Kepala Seksi Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Riau Jon Kenedi di Pekanbaru, Kamis.
Warga paling banyak menderita penyakit infeks saluran pernafasan atas (ISPA) dengan jumlah mencapai 2.702 orang. Kemudian menderita iritasi kulit sebanyak 344 orang, iritasi mata 162 orang, pneumonia 84 orang dan asma 81 orang.
"Jumlah warga yang sekit merupakan laporan dari dinas kesehatan di kabupaten/kota yang dilanda kebakaran. Kami meminta mereka mengirimkan data terbaru setiap hari," katanya.
Sebagai upaya antisipasi awal, lanjutnya, Dinas Kesehatan Provinsi Riau sejak Senin lalu (27/5) telah membagikan masker medis kepada masyarakat untuk mengurangi dampak polusi asap. "Hingga saat ini sudah 12 ribu masker yang telah dibagikan secara gratis," ujarnya.
Selain itu, ia mengatakan pihaknya juga mengimbau agar masyarakat mengurangi kegiatan di luar ruangan. Himbauan itu terutama ditujukan bagi orang yang rentan terserang penyakit dari polusi asme, yakni bayi, balita, ibu hamil dan manula.
Asap sisa kebakaran mengandung partikel kecil (PM10) yang berbahaya bagi tubuh manusia karena menurunkan daya tahan tubuh. Dinas kesehatan terus memantau perkembangan kondisi udara dalam mengambil kebijakan.
Meski begitu, sejauh ini dinas kesehatan belum merekomendasikan kepada instansi terkait untuk meliburkan sementara akvitivitas di sekolah akibat polusi asap.
"Kualitas udara belum sampai ke tingkat berbahaya, masih dalam taraf sedang hingga tidak sehat, jadi tidak perlu rekomendasikan ke dinas pendidikan untuk meliburkan sekolah," katanya.
Sementara itu, berdasarkan data Satgas Siaga Bencana Kebakaran Lahan dan Hutan Riau, luas sejak bulan Juni sudah mencapai 1.246 hektare. Namun, jumlah luas kebakaran lahan kemungkinan akan terus bertambah karena data yang masuk ke Satgas belum mencakup seluruh kabupaten/kota yang dilanda kebakaran.
Empat lokasi kebakaran terluas sejauh ini adalah Kabupaten Rokan Hilir mencapai 400 ha, Pelalawan 232 ha, Bengkalis 177 ha dan Kota Dumai 124 ha. (*)
Berita Terkait
Wako Solok ajak warga manfaatkan Ramadhan persiapkan bekal amal
Kamis, 28 Maret 2024 16:39 Wib
Desa di Pariaman kembangkan inovasi peluang usaha warga
Kamis, 28 Maret 2024 16:02 Wib
BKSDA Sumbar imbau warga Kajai Pasaman Barat waspada ancaman harimau
Minggu, 24 Maret 2024 18:55 Wib
Lapas Lubuk Basung usulkan ratusan warga binaan dapat remisi
Sabtu, 23 Maret 2024 18:58 Wib
Trauma pasca banjir bandang, warga minta batang air di Sawah Liek di keruk dan dipasang batu bronjong
Sabtu, 23 Maret 2024 13:48 Wib
Safari Ramadhan Dharmasraya serap aspirasi di Simalidu, warga minta solusi pupuk langka hingga pelebaran jalan
Sabtu, 23 Maret 2024 8:42 Wib
Singgah Sahur dan Subuh Mubarak di Pariaman, Gubernur Mahyeldi Salurkan Bantuan Rehab Rumah Warga
Jumat, 22 Maret 2024 20:24 Wib
Lapas Lubuk Basung gelar berbagai kegiatan pembinaan warga binaan (Video)
Jumat, 22 Maret 2024 15:00 Wib