Koto Hilalang Jadi Kampung Wisata

id Koto, Hilalang, Solok, Kampung, Wisata

Arosuka, (AntaraSumbar) - Kabupaten Solok menjadikan Nagari (desa adat) Koto Hilalang di Kecamatan Kubung, sebagai destinasi wisata kampung Tradisi di daerah itu.

Nagari berpenduduk 2.848 jiwa yang tersebar di lima jorong dengan luas wilayah 35,50 kilometer persegi tersebut, bahkan sudah memiliki buku monografi tentang nagari itu, yang difasilitasi Pemerintah Kecamatan Kubung.

"Penetapan Nagari Koto Hilalang sebagai destinasi wisata kampung tradisi itu, juga sudah masuk dalam Rencana Induk Pariwisata Daerah (Riparda) Kabupaten Solok tahun 2013-2025," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Solok M Alfajri, di Arosuka, Minggu.

Saat menyampaikan hal itu, M Alfajri didampingi Camat Kubung Feri Hendria, Wali Nagari Koto Hilalang Jafrison dan Ketua Kerapatan Adat Nagari (KAN) Yuliendra Datuak Rajo Sulaiman.

Ia menyebutkan, Nagari Koto Hilalang memiliki begitu banyak situs-situs bersejarah. Diantaranya adalah Puncak Kode, Bukik Lasuang, Bukik Kulik Manih, Jalan Barantai yang dibuat dimasa penjajahan Belanda, Bukik Tembok, Puncak Guguak Pulau, Guguak Pasambahan dan situs-situs bersejarah lainnya.

Di Nagari Koto Hilalang, katanya, wisatawan yang berkunjung dan ingin menyaksikan aktivitas kegiatan asli masyarakat nagari setempat, bisa bermalam atau menginap di rumah-rumah warga termasuk di Rumah Gadang atau rumah adat.

Seperti melihat langsung atau boleh juga ikut bersama sama dengan masyarakat setempat, melakukan aktivitas keseharian warga seperti menanam padi di sawah, membajak sawah dengan hewan ternak dan kegiatan tradisionil lainya termasuk mengikuti beragam kesenian dan budaya anak nagari.

"Pokoknya wisatawan lokal atau manca negara yang mengunjungi kampung wisata Nagari Koto Hilalang itu, bisa merasakan benar aktifitas kehidupan asli sehari-hari masyarakat setempat yang masih sangat tradisionil," katanya.

Camat Kubung Feri Hendria mengatakan, pemerintahan kecamatan setempat mendukung penuh penetapan Nagari Koto Hilalang sebagai destinasi wisata kampung tradisi di Kabupaten Solok.

Bahkan, katanya, selain sudah dibuatkan monografi nagarinya pada tahun 2014, Pemerintah Nagari Koto Hilalang tersebut, juga sudah membuat tiga Peraturan Nagari (Perna).

Masing-masing, kata dia, Perna No. 5 Tahun 2014 tentang Magrib Mengaji, lalu Perna No. 6 tentang Jumat Hening dan Perna No. 7 tentang Musyawarah Tungku Tigo Sajarangan (MTTS).

Ia menjelaskan, adapun maksud dan tujuan dari pembuatan buku monografi Nagari Koto Hilalang itu diantaranya adalah sebagai pedoman bagi pemuda setempat, baik yang di kampung halaman atau di perantauan, untuk bisa mengenal dengan jelas tentang nagari mereka.

"Buku monografi Nagari Koto Hilalang itu juga sebagai dokumen atau aset nagari serta menjadi referensi bagi anak nagari Koto Hilalang dalam rangka menunjang pembangunan ekonomi, sosial dan budaya nagari setempat," katanya.

Wali Nagari Koto Hilalang Jafrison didampingi Ketua KAN Yuliendra Datuak Rajo Sulaiman mengatakan di nagari itu terdapat Balai Adat dan 44 Rumah Gadang atau rumah adat, yang tersebar di lima jorong, yakni jorong Dalam Nagari, Simpang, Koto Tingga, Kapondong dan Muaro Busuk.

Dengan lima suku masing masing Tanjung, Malayu, Piliang, Chaniago dan Jambak.

Jafrison menerangkan, Nagari Koto Hilalang yang terletak 600-700 meter diatas permukaan laut ini dilintasi dua anak sungai, masing-masing sungai Batang Gawan dan Gawan Kaciak.

Nagari Koto Hilalang, katanya, memiliki tradisi adat salingka nagari atau seni asli budaya tradisionil nagari yang masih terus dipertahankan dan dilestarikan. Diantaranya kata dia adalah tradisi Alek Gadang pesta perkawinan dengan memotong sapi, lalu Baiyo iyo atau bermusyawarah saat mencari menantu.

Kemudian Manapiak Bandua atau meminang, Baiyo iyo Marocok Janang, Baiyo iyo ka Mambantai atau Batagak Galundi, Adaik Maantakan Dagiang, Rarak maanta Paniaran, Adaik Rarak nasi Pamanggia dan tradisi anak nagari lainya yang menarik untuk disaksikan secara langsung oleh wisatawan baik lokal dan manca negara.

Kemudian, kata dia, di Nagari Koto Hilalang, juga terdapat beragam seni budaya asli nagari setempat yang mengesankan, seperti diantaranya kesenian randai koto hilalang talempong, tari piring, silek atau silat, qasidah rabana dan kesenian tradisional tupai janjang.

"Yang pasti masyarakat Nagari Koto Hilalang dengan senang hati senantiasa siap sedia menanti kunjungan tamu wisatawan lokal dan manca negara yang ingin menikmati keindahan asli beragam seni budaya anak nagari yang tak dijumpai di daerah lain," katanya. (cpw1)