Jakarta, (Antara) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melepas 798 guru yang bakal bertugas di daerah terpencil di seluruh Indonesia.
"Ini adalah angkatan yang pertama yang akan kita berangkatkan sebanyal 798 guru," kata Jokowi saat pidato pelepasan Guru Garis Depan (GGD) di Halaman Istana Merdeka Jakarta, Senin.
Dia mengatakan Indonesia memiliki 17 ribu pulau, di mana banyak daerah-daerah terpencil dan daerah perbatasan membutuhkan pendidikan, pendidik, dan guru.
"Waktu saya ke Dompu, Merauke, ke perbatasan di Entikong , di Pulau Sebatik, ini memang daerah-daerah yang memerlukan guru, pendidik untuk anak-anak kita," katanya.
Setelah pengiriman angkatan pertama itu, kata Presiden, pemerintah akan melihat perkembangan. Jika masih diperlukan akan menyusul angkatan kedua dan seterusnya.
Jokowi berharap, para guru yang dikirim ke daerah terpencil, tidak memiliki keraguan mengajar karena penempatannya masih berada dalam lingkup Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dia juga berpesan agar para guru yang ditugaskan di daerah-daerah, bisa membangun karakter anak-anak Indonesia, dan bisa memberikan semangat kepada anak-anak Indonesia bahwa mereka mampu dan bisa berprestasi seperti anak-anak di daerah lain.
Presiden juga mengatakan pemerintah berkomitmen untuk mewujudkan pemerataan pendidikan, pemerataan fasilitas pendidikan di seluruh wilayah Indonesia.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Bawesdan mengatakan program GGD adalah langkah nyata pemerintah untuk menyediakan guru-guru terbaik di daerah yang paling membutuhkan.
Menurut Anies, penempatan GGD di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) itu merupakan penempatan jangka panjang, bukan penempatan temporer, seperti SM3T (Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal) atau program pengiriman guru oleh lembaga non-pemerintah.
"Negara harus hadir, bukan jangka pendek, tapi seterusnya, hadir jangka panjang untuk membangun Indonesia termasuk daerah terdepan," katanya.
Sebanyak 798 guru angkatan pertama Program GGD itu, hasil seleksi para calon yang bersumber, antara lain dari alumni SM3T yang telah lulus Pendidikan Profesi Guru (PPG-SM3T) untuk menjadi calon pegawai negeri sipil.
Formasi GGD itu disahkan dengan penerbitan Kebijakan Permenpan-RB No. 26 Tahun 2014 tentang Formasi Khusus ASN Kementerian/Lembaga Tahun Anggaran 2014 dan Keputusan Menteri PAN-RB No. 762 Tahun 2014 tentang Formasi PNS untuk SM3T.
Sebanyak 769 guru itu akan ditempatkan di 28 kabupaten di empat provinsi, yakni Provinsi Aceh, Nusa Tenggara Timur, Papua, dan Papua Barat. (*)
Berita Terkait
74 guru SMP di Agam ikuti program pendampingan berbasis kurikulum merdeka
Rabu, 24 April 2024 18:10 Wib
Ratusan guru PAUD di Padang ikuti bimtek penanganan stunting
Senin, 22 April 2024 16:10 Wib
Unand datangkan 35 profesor dari berbagai kampus terkemuka dunia
Selasa, 16 April 2024 15:06 Wib
Baznas Solok bagikan bantuan ke guru MDTA dan garin masjid
Senin, 8 April 2024 17:41 Wib
Polisi amankan oknum guru diduga cabuli murid di Bukittinggi
Rabu, 20 Maret 2024 11:55 Wib
Wawako Padang: Pelaksanaan Pesantren Ramadhan masuki tahun ke-20
Kamis, 14 Maret 2024 20:32 Wib
Gubernur Mahyeldi Salurkan Bantuan untuk Renovasi RTLH Milik Guru Honorer di Jambu Aia Kabupaten Agam
Kamis, 14 Maret 2024 18:14 Wib
BPJS Ketenagakerjaan Padang berikan santunan Rp. 230 juta bagi guru non ASN
Selasa, 12 Maret 2024 18:26 Wib