Pemprov akan Ubah Mekanisme Taksi di BIM

id Bim, Taksi, Mekanisme

Pemprov akan Ubah Mekanisme Taksi di BIM

Ilustrasi. Puluhan taksi resmi Bandara Internasional Minangkabau (BIM). (FOTO ANTARA SUMBAR/Iggoy el Fitra)

Padang, (Antara) - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) akan mengubah mekanisme pemilihan transportasi taksi yang terdapat di Bandara Internasional Minangkabau (BIM).

"Mekanisme pemilihan taksi di BIM akan dilakukan, namun saat ini masih dalam tahap proses. Diharapkan nantinya para pelanggan dapat memilihi taksi sesuai yang diinginkan," kata Sekretaris Daerah Sumbar, Ali Asmar didampingi Kepala Dinas Perhubungan Sumbar Amran saat menghadiri peringatan dua tahun Blue Bird Padang di Mercure Hotel Padang, Sabtu (24/6) malam.

Ia tidak menampik masyarakat belum dapat menaiki taksi yang diinginkan secara pribadi, namun dipilihkan secara otomatis.

"Saat ini mekanismenya dengan cara ketika taksi masuk dalam bandara, memberikan laporan. Kemudian penumpang dibagi sesuai nomor urut taksi yang telah melapor, belum dapat menunjuk taksi sesuai keinginannya," katanya.

Meskipun demikian, katanya, hal itu sengaja dilakukan mengingat belum meratanya pelayanan baik di perusahaan taksi. Sehingga dikhawatirkan dapat mengecewakan masyarakat sebagai pelanggan dari bandara.

"Saat ini masih terdapat pelayanan yang perlu diperbaiki pada beberapa taksi. Jika nantinya pelayanan baik tersebut telah merata di seluruh taksi, maka masyarakat bisa memilih taksi sesuai yang disukai," katanya.

Saat ditanyai tentang proses pembenahan pelayanan taksi bandara yang telah dilakukan, Kepala Dinas Perhubungan Amran mengatakan telah mulai dilakukan. Hal tersebut dilakukan melalui pembahasan bersama dengan perusahaan taksi yang mempunyai izin masuk bandara.

"Perbaikan dilakukan melalui pembahasan bersama dengan perusahaan taksi, dalam 2015 telah dilakukan pertemuan sekali. Prosesnya akan terus kami lanjutkan," katanya.

Rencana perubahan mekanisme pemilihan taksi di bandara itu disambut baik oleh PT. Blue Bird, TbK, sebagai salah satu perusahaan taksi yang diizinkan masuk bandara.

"Kami menyambut baik rencana tersebut, sehingga masyarakat sebagai pelanggan memiliki kebebasan memilih. Sekaligus dapat menjadi evaluasi pelayanan bagi perusahaan ketika suatu saat taksinya kurang diminati," kata Direktur PT. Blue Bird Tbk, Andrianto Djokosoetomo.

Ia mengatakan pihaknya akan mendukung kebijakan yang baik yang dilakukan oleh pemerintah.

Sebelumnya, kegiatan bernama customer reward gathering tersebut digelar untuk memperingat dua tahun pengoperasin perusahaan taksi itu di Sumbar, sejak awal masuk pada 2013.

Andrianto Djokosoetomo mengatakan, dalam perjalanan dua tahun Blue Bird di Padang terus menunjukkan perkembangan. Salah satu indikator adalah bertambahnya unit taksi sejak awal hingga memasuki masa dua tahun.

Dimana pada awal Blue Bird memiliki sebanyak 50 unit taksi, dan seiring perkembangan hingga saat ini telah terdapat sebanyak 150 unit sejalan dengan pengimbangan permintaan.

Dalam acara itu terdapat beberapa rangkaian acara, salah satunya penyerahan penghargaan terhadap pelanggan setia Blue Bird.

Acara tersebut juga dihadiri Kepala Dinas Perhubungan Sumbar Amran, Kepala Dinas Perhubungan sebelumnya Mudrika, Kepala Dinas Perhubungan Kota Padang Rudi Runaldi, pihak Kepolisian Resor Kota Padang, karyawan Blue Bird, pelanggan, dan lainnya. (*)