PBB, New York, (Antara/Xinhua-OANA) - Kantor Komisaris Tinggi PBB Urusan Pengungsi (UNHCR) pada Rabu (20/5) menyambut baik komitmen Indonesia, Malaysia dan Thailand untuk menyelesaikan masalah ribuan pengungsi dan migran.
Semua pengungsi dan migran tersebut terdampar di Teluk Benggala dan lepas pantai Asia Tenggara, kata seorang juru bicara PBB.
Wakil Juru Bicara PBB Farhan Haq di Markas Besar PBB, New York, AS mengatakan, UNHCR menyebut itu adalah langkah penting dalam pencarian penyelesaian bagi masalah tersebut, dan penting bagi tujuan menyelamatkan nyawa.
"UNHCR menambahkan sekarang mendesak untuk membawa orang itu ke pantai tanpa ditunda-tunda. Dan bantuan pertama segera serta perawatan lain diperlukan," kata Haq, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis pagi.
Ia mengatakan, UNHCR setuju dengan Menteri Luar Negeri dari ketiga negara tersebut bahwa tindakan lebih lanjut akan diperlukan, dan itu meliputi penanganan pangkal masalah serta secara layak meneliti kebutuhan orang-orang itu akan perlindungan internasional.
Menurut Wall Street Journal, satu perahu migran dengan lebih dari 400 orang yang telah dihalangi mendarat selama lebih dari satu pekan, akhirnya dibawa ke daratan oleh nelayan Indonesia pada Rabu (20/5).
Laporan UNHCR menyebutkan, 25.000 migran dinaikkan ke beberapa perahu penyelundup di Teluk Benggala antara Januari dan Maret 2015, hampir dua kali lipat jumlah mereka selama masa yang sama tahun lalu.
Kondisi di kamp penyelundup mengerikan; banyak orang ditahan dan dilecehkan sampai keluarga mereka membayar tebusan bagi pembebasan mereka. (*)
UNHCR Sambut Komitmen Indonesia, Malaysia, Thailand Atasi Krisis Migran
Imigran Rohingya Terdampar di Sumut. (Antara Foto)
