Ambon Luncurkan Tahun Kunjungan Wisata "Mangente Ambon"

id Pariwisata

Jakarta, (Antara) - Ambon meluncurkan tahun kunjungan wisata Kota Ambon Manise "Mangente Ambon" (Berkunjung ke Ambon) untuk mengajak orang Maluku dan diaspora pulang kampung membangun daerahnya.

Peluncuran acara itu dilaksanakan di Balairung Soesilo Soedarman, Kementerian Pariwisata, di Jakarta, Sabtu.

"Tahun Kunjungan Wisata Kota Ambon Manise Mangente Ambon merupakan suatu gerakan moral pemerintah dan masyarakat Kota Ambon untuk mengumpulkan seluruh potensi masyarakat dan cendikiawan di dalam maupun di luar Ambon (Maluku) untuk memberikan dukungan dalam mewujudkan Ambon Manise 2025," kata Walikota Ambon Richard Louhanapessy.

Ia mengatakan gerakan ini bertujuan untuk mengembalikan citra Ambon Manise sebagai kota wisata yang aman, nyaman, indah dan harmonis.

Selain itu penyelenggaraan Tahun Kunjungan Wisata Kota Ambon Manise "Mangente Ambon" dimaksudkan juga untuk lebih memperkenalkan Maluku, khususnya Ambon sebagai salah satu destinasi pariwisata Indonesia.

"Ini juga untuk memperkenalkan obyek dan daya tarik wisata, selain itu menjadikan kegiatan ini sebagai ajang reunian akbar masyarakat Ambon yang berada di seluruh penjuru dunia, dan mengajak masyarakat Maluku yang berada di luar Maluku untuk turut memberikan sumbangsih bagi percepatan pembangunan daerah, serta mengajak kesadaran masyarakat tentang pentingnya pelestarian lingkungan," kata Richard.

Secara umum, gerakan ini sekaligus untuk mengembangkan pariwisata kota Ambon melalui berbagai event wisata, seni dan budaya tingkat lokal, nasional maupun internasional selama setahun yang berjumlah 38 event.

Dalam rangka Tahun Kunjungan Wisata Kota Ambon Manise "Mangente Ambon", Pemkot Ambon telah melaksanakan gerakan moral untuk menyampaikan informasi bahwa Kota Ambon adalah kota yang aman dan damai ke seluruh pemda provinsi di Indonesia, juga ke luar negeri ke negara Australia, Amerika dan Belanda.

"Kami bertatap muka dengan komunitas masyarakat Maluku yang ada di masing-masing negara dan daerah, untuk selanjutnya mengajak mereka mengunjungi Maluku khususnya Kota Ambon," kata Richard.

Pada kesempatan yang sa Gubernur Maluku Said Assagaff mengatakan Provinsi Maluku yang berkarakter kepulauan dengan luas wilayah 712.479,65 km2.

Daratan Maluku hanya 7,6 persen dan lautan 92,4 persen dan panjang garis pantai 10.630 km memiliki 1340 pulau, 3 kabupaten perbatasan dengan 18 pulau terluar.

Penduduk relatif sedikit dan penyebarannya tidak merata serta terkonsentrasi pada pulau-pulau kecil dengan sumber daya alam beragam dalam jumlah kecil dan tersebar.

"Dengan launching Tahun Kunjungan Wisata Kota Ambon Manise Mangente Ambon diharapkan akan mengembalikan citra Maluku dengan pranata adat budaya yang masih dijunjung tinggi Pela Gandong, Hidup Orang Basudara," katanya.

Konsep itu berarti bahwa kerukunan hidup bersaudara yang berbeda agama dan berbeda kampung juga dapat memacu pembangunan daerah, peningkatan investasi, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Menteri Pariwisata, Arief Yahya mengatakan Provinsi Maluku yang dikenal dengan gugusan "Seribu Pulau".

"Tak diragukan keindahan baharinya yang terdiri dari 11 kabupaten/kota dan Ambon sebagai ibu kota provinsi, sudah dikenal dari abad XV pada saat Bangsa Portugis pertama kali menginjak kakinya di Maluku karena kekayaan alam rempah-rempah pala dan cengkeh," katanya.

Ia menegaskan pihaknya siap mendukung Ambon menjadi destinasi wisata yang populer dan semakin diminati. (*/sun)