Dinkes: Jangan Banyak Konsumsi Makanan Instan

id Sumbar, gizi, kekurangan, makanan, instan

Dinkes: Jangan Banyak Konsumsi Makanan Instan

Kepala Dinas Kesehatan Sumbar, Rosnini Savitri.

Padang, (Antara) - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) Rosnini Savitri mengimbau masyarakat provinsi itu untuk memperhatikan gizi harian keluarganya dan tidak banyak memakanan makanan instan.

"Kebanyakan masyarakat lebih senang mengkonsumsi makanan yang instan dan tidak terlalu memperhatikan tingkat gizinya" katanya di Padang, Kamis.

Ia mengatakan ada dua hal yang menyebabkan gizi keluarga itu tidak tercukupi. Pertama, penyebabnya adalah ekonomi keluarga.

"Kalau tidak ada uang otomatis gizi tidak terpenuhi," katanya.

Kedua karena ketidaktahuan masyarakat dalam mengelola makanan secara benar.

Lebih lanjut ia juga mengimbau kepada ibu rumah tangga yang memiliki balita untuk selalu memantau perkembangan anaknya di posyandu.

"Disana nanti akan ada penjelasan dari petugas kesehatan tentang grafik si anak apakah meningkat atau menurun" ucapnya.

"Kalau menurun tentu akan ada penangangan secara khusus," tegasnya.

Sebelumnya ia menyebutkan angka kekurangan gizi di Sumbar 10,8 persen atau dibawah target nasional sebesar 15 persen.

Ia menambahkan, bahwa Sumbar lebih baik dari provinsi lain dalam hal gizi dan bahkan ada provinsi yang angka kekurangan gizinya di atas 15 persen.

Berdasarkan data Global Utusan Report yang dilaporkan ke Bappenas diketahui jumlah bayi dan balita yang mengalami "stunting" yakni tinggi badan tidak sesuai dengan usianya, berbadan kurus yang yang akan memicu gizi dan berbadan gemuk yang memicu obesitas di Indonesia mencapai 8,8 juta jiwa dari 45 juta jiwa total balita. (*/jno)