Legislator Minta Pemerintah Evaluasi Hibah Pesawat

id Legislator Minta Pemerintah Evaluasi Hibah Pesawat

Jakarta, (Antara) - Wakil Ketua Komisi I DPR RI Hanafi Rais meminta pemerintah mengevaluasi hibah pesawat pascainsiden kecelakan pesawat jet tempur F-16 di bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta. "Kita sebaiknya evaluasi dulu apa yang salah dengan proses hibah pesawat dan berakibat jatuhnya pesawat tersebut," kata Hanafi di Gedung Nusantara I, Jakarta, Jumat. Dia mengatakan, pascainsiden pesawat F-16 itu menjadi pelajaran apabila menerima barang hibah harus selektif dan memberi peringatan bahwa pesawat hibah harus dievaluasi. Menurut dia, pembelian alat utama sistem senjata (alutsista) khususnya pesawat harus barang baru dengan sistem yang jelas. "Kejadian ini agar tidak menerima hibah dulu dan fokus beli yang baru dengan harga pasar yang jelas. Ini pintu masuk pemerintah untuk serius bangun industri pertahanan Indonesia," ujarnya. Dia mengatakan, apabila pemerintah serius membangun industri pertahanan, maka harus fokus membangun alutsista. Menurut dia, membangun industri pertahanan harus mulai dari sekarang dan mengevaluasi apa yang salah dalam proses hibah pesawat. "Kalau hibah kurang meyakinkan maka kita bisa punya pilihan apalagi kita ada opsi lain. Kita tunggu evaluasi pemerintah dan DPR," katanya. Dia mengatakan, pesawat F-16 yang mengalami kecelakaan pada Kamis (16/4) merupakan hasil hibah sehingga prosedurnya berbeda dengan pembelian. Sebelumnya, pesawat jet tempur F-16 milik TNI Angkatan Udara (AU) meledak saat akan melakukan lepas landas di "runway" 6 Lanud Halim Perdanakusuma pada Kamis (16/4) pagi. Akibat insiden itu, pilot yang menerbangkan yakni Letkol Pnb Firman terluka dan pesawat juga rusak. (*/sun)