Orkes Keroncong Setia Abadi Hadirkan Nuansa "Kota Lama"

id Orkes Keroncong Setia Abadi Hadirkan Nuansa "Kota Lama"

Orkes Keroncong Setia Abadi Hadirkan Nuansa "Kota Lama"

Sawahlunto, Antara - Ngamen Asyik, Orkes Keroncong Setia Abadi, pimpinan Ery Surya, saat tampil dalam program Ngamen Asyik yang digelar di kawasan Terminal Pasar Sawahlunto, Sabtu malam, 11/4. (Foto : Antara)

Sawahlunto, (Antara) - Grup Orkes Keroncong Setia Abadi, sukses menghadirkan nuansa "Kota Lama" Sawahlunto, dalam program "Ngamen Asyik", yang digelar Dinas Pariwisata setempat di kawasan Terminal Pasar Sawahlunto, Sabtu (11/4) malam. Sejumlah tembang lawas yang mereka mainkan, mampu menarik perhatian para pengunjung dan masyarakat yang melintasi kawasan itu. Pimpinan dan pendiri orkes Setia Abadi, Ery Surya di Sawahlunto, Sabtu, mengatakan, meskipun masih tergolong baru, anggota kelompok musik ini diisi oleh sejumlah musisi tua yang namanya cukup dikenal di kota itu. "Kami ingin melestarikan musik keroncong asli yang diwarisi dari pendahulu-pendahulu kami selama lebih dari tiga generasi," katanya. Menurutnya, meskipun sudah berusia tidak muda lagi, namun semangat mereka terus menggelora memainkan musik keroncong asli agar terus diminati semua kalangan. Ia mengatakan, memainkan musik keroncong asli memiliki tingkat kesulitan cukup tinggi, karena seluruh alat musik yang digunakan berjenis akustik. "Ketika memainkan musik dengan alat-alat tersebut, dibutuhkan ketelitian dan talenta khusus dari masing-masing individu pemusik," ujarnya. Disamping itu, sebutnya, alunan vokal ketika sebuah lagu keroncong dinyanyikan juga memiliki karakter tersendiri yang unik dan khas. Ia mengatakan, musik keroncong sudah dikenal sejak lama, bahkan jauh sebelum Indonesia merdeka. Khusus untuk Sawahlunto sendiri, jelasnya, keroncong sudah ada sejak masa penjajahan kolonial Belanda. "Musik ini menjadi hiburan bergengsi dan dimainkan pada acara-acara besar yang digelar oleh para pembesar kala itu," katanya. Pihaknya berharap, kehadiran Orkes Keroncong Setia Abadi mampu menjadi daya tarik tersendiri terhadap perkembangan musik Tanah Air, khususnya Sawahlunto sebagai kota wisata tambang yag berbudaya. "Musik keroncong sudah hadir mengiringi perjalanan bangsa ini menuju kemerdekaannya, dan akan kami perjuangkan agar tetap lestari dan digemari oleh semua generasi dan golongan yang ada di kota ini," ujarnya. Sebelumnya, Dinas Pariwisata Sawahlunto kembali menghidupkan program "Ngamen Asyik" yang digelar setiap Sabtu malam, di kompleks Terminal Pasar Remaja, Kecamatan Lembah Segar. Kepala Dinas Pariwisata Sawahlunto, Efrianto pada Jumat (10/4) mengatakan, kegiatan tersebut ditujukan untuk menggairahkan perkembangan seni budaya melalui komunitas seni yang ada di kota itu. "Mereka akan tampil secara bergiliran setiap minggu untuk menghibur masyarakat yang datang berkunjung ke kawasan itu," katanya. (*/cpw7)