Proyek Normalisasi Sungai Batang Maransi Kembali Dilanjutkan

id Proyek Normalisasi Sungai Batang Maransi Kembali Dilanjutkan

Padang, (Antara) - Proyek normalisasi Sungai Batang Maransi, Padang, Sumatera barat (Sumbar), yang sebelumnya terbengkalai kembali dilanjutkan pengerjaannya pada April 2015. Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Sumbar, Ali Musri di Padang, Sabtu, mengatakan Pemprov Sumbar mengganggarkan dana sebesar Rp6 miliar untuk kelanjutan proyek tersebut. "Dijadwalkan pengerjaannya akan dimulai pada April dan ditergetkan selesai pada akhir 2015," tambahnya. Proyek normalisasi Sungai Batang Maransi sebelumnya telah mulai dikerjakan awal 2014. Panjang normalisasi tersebut mencapai 2,2 kilometer. Namun karena masalah hambatan pembebasan lahan, proyek tersebut baru bisa diselesaikan sepanjang 840 meter. "Proyek normalisasi Batang Maransi dilakukan dengan tahun tunggal. Saat ini kami sudah melakukan proses tender dan pengerjaan fisiknya dimulai April 2015," ujarnya. Ia berharap Pemkot Padang bisa menyelesaikan permasalahan lahan menjelang proses tender selesai. Sehingga pada saat pengerjaan kembali dilakukan tidak ada masalah lagi. "Masih ada 1,2 kilometer lagi lahan yang harus dibebaskan, kami berharap dukungan Pemkot Padang untuk pembebasan lahan tersebut," katanya. Ia juga menambahkan PSDA Sumbar telah melakukan koordinasi dengan Pemkot Padang, terkait pembebasan lahan paling lambat menjelang April 2015. Pemkot Padang, jelasnya, melalui Wali Kota (Wako) Padang telah berjanji akan mengambil alih masalah pembebasan lahan dalam waktu dekat ini. "Secara teknis, masyarakat sudah setuju untuk pembebasan lahannya. Namun kami berharap, Pemkot langsung melakukan proses ganti rugi. Karena jika tak dilakukan dalam waktu dekat ini, maka bisa jadi akan ada masalah baru nantinya," ujarnya. Sementara itu, anggota DPRD Kota Padang, Wahyu Iramana Putra mengatakan Wako Padang harus segera melakukan tindakan cepat terkait pembebasan lahan tersebut. "Jangan sampai proyek itu kembali terbengkalai karena masalah pembebasan lahan yang belum tuntas," tambahnya. (*/sun)