PBB Desak Pemimpin Sudan Selatan Lanjutkan Perundingan

id PBB Desak Pemimpin Sudan Selatan Lanjutkan Perundingan

PBB, (Antara/AFP) - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Ban Ki-moon, Jumat, menyatakan kecewa atas kegagalan pihak berperang di Sudan Selatan mencapai kesepakatan perdamaian, namun mengatakan perundingan harus terus berlangsung. Presiden Salva Kiir dan pemimpin pemberontak Riek Machar melewatkan batas waktu, yang ditetapkan penengah kawasan, untuk mencapai kesepakatan pembagian kekuasaan, yang dapat mengakhiri perang 14 bulan itu. Ban mengatakan para pemimpin gagal "untuk menunjukkan sikap kenegarawanan" tapi dia tetap menyeru "untuk kelanjutan negosiasi". Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa pada Selasa menyetujui sebuah resolusi untuk membentuk sebuah sanksi bagi rezim yang akan menghukum mereka yang menghalangi upaya perdamaian dengan pembekuan aset dan larangan perjalanan global. Pertempuran pecah di Sudan Selatan, negara termuda di dunia, pada bulan Desember 2013 saat Kiir menuduh wakilnya yang telah dipecat, Machar, mencoba melakukan kudeta. Lebih dari 1,5 juta orang telah mengungsi akibat konflik itu dan 2,5 juta yang lain sangat membutuhkan bantuan pangan di negeri yang menyatakan kemerdekaan dari Sudan pada tahun 2011 itu. Setidak-tidaknya 113 ribu warga sipil telah melarikan diri ke markas Perserikatan Bangsa Bangsa untuk memperoleh perlindungan saat pasukan pemerintah dan pejuang dituduh melancarkan kampanye teror perkosaan dan pembunuhan. (*/sun)