Perampok Bersenjata Rakitan Beraksi di Solok

id Perampok Bersenjata Rakitan Beraksi di Solok

Perampok Bersenjata Rakitan Beraksi di Solok

Korban saat dimintai keterangan oleh pihak kepolisian.

Solok, (Antara) - Kepolisian Resor (Polres) Solok Kota, Sumatera Barat (Sumbar), menyimpulkan bahwa pistol yang digunakan perampok di Laing Pasie, Kelurahan Laing, Kota Solok, merupakan senjata rakitan. "Senjata yang diganakan perampok itu bukan senjata api, melainkan senjata rakitan menyerupai pistol. Kesimpulan ini diambil berdasarkan peluru yang ditemukan di dalam ban mobil tersebut," kata Kapolres Solok Kota, AKBP Guntur Hindarsyah melalui Kepala Satuan (Kasat) Reskrim AKP Rona Tambunan di Solok, Rabu. Perampokan terjadi di Laing Pasie,Kelurahan Laing Kecamatan Tanjung Harapan Kota Solok, Rabu, dengan korban seorang Zulkifli warga Kabupaten Sijunjung. Korban mengalami kerugian uang tunai sebesar Rp280 juta yang merupakan hasil penjualan emas. Rona Tambunan menjelaskan, peluru yang terdapat dalam ban mobil korban berupa peluru seperti jari-jari sepeda yang ada lubang di tengah tengahnya. Peluru ini, imbuhnya, sengaja dibikin dengan tujuan hanya untuk mengempeskan mobil, bukan untuk membunuh korban. Setelah menembak ban mobil, katanya, kawanan perampok ini akan mengikuti mobil korban dari belakang sambil menunggu ban mobil korban benar benar kempes. "Kemudian baru mereka ambil uang saat korban lengah," katanya. Dua perampok dengan senjata rakitan menyerupai pistol itu berhasil melarikan uang milik Zulkifli sebesar Rp280 juta. Uang hasil dari penjualan biji emas. Sebelum membawa kabur uang korban, perampok terlebih dahulu menembak ban mobil Kijang No Pol BA 1511 A yang dikemudikan Zulkifli hingga ban belakang sebelah kirinya kempes. Zulkifli, warga Kelurahan Kandang Rimau, Sijunjung, itu mengatakan, ia baru saja menjual biji emas milik adiknya yang bernama Ismail serta milik tetangganya, Khadir di toko emas H. Damrah Pasar Raya Solok sebanyak 560 gram. Pedagang emas toko H. Damrah membayar emas itu dengan menggunakan cek. Kemudian cek itu dicairkan oleh Zulkifli di Bank BNI Kota Solok. Kemudian uang sebesar 280 juta dibawanya ke Sijunjung dengan menggunakan mobil. Belum jauh ia berjalan, tepatnya di perlintasan kereta api Nagari Saok Laweh, tiba-tiba ban mobil belakang sebelah kirinya kempes. Menyadari ban mobilnya kempes, Zulkifli berhenti di tempat tambal ban terdekat. Untuk mempercepat proses penambalan ban itu, ia ikut membantu membuka ban. Namun, ketika ia sedang asyik menaikkan dongkrak, tiba-tiba ia mendengar pintu mobilnya ditutup orang secara kasar. Mendengar suara itu, ia keluar dari kolong mobil dan bergegas menuju pintu mobilnya itu untuk memastikan keberadaan uangnya yang disimpan di dalam mobil. Namun Zulkifli sudah terlambat, ia hanya bisa melihat uangnya ditenteng seorang perampok sedang menyeberang jalan. Sementara itu diseberang jalan, sudah ada seorang rampok lagi yang sudah siap menunggu dengan sepeda motor. Melihat perampok kabur dengan sepeda motor sambil membawa uang, Zulkifli berteriak minta tolong, sehingga mengundang perhatian masyarakat sekitar. Salah seorang warga yang diketahui bernama Bambang, mencoba mengejar perampok dengan menggunakan sepeda motor. Akan tetapi belum sampai 500 meter dari lokasi kejadian, rantai motornya putus dan Bambang terpaksa menghentikan pemburuannya. Selain Bambang, warga lainnya, Yunus juga ikut memburu rampok. Yunus hampir saja dapat mengejar perampok itu, akan tetapi ia terpaksa meminggirkan motornya setelah salah seorang perampok mengarahkan senjata rakitan itu kepadanya. "Ketika pistol itu mengarah ke kepala saya, tubuh saya terasa lemas seketika. Saya tak ingin mengambil risiko yang lebih besar. Saya lalu cepat cepat minggir ke tepi jalan," kata Yunus. Sebelumnya aksi perampokan pada empat hari lalu yang menimpa Sumiati, di Dusun Sawah Panjang Jorong Galagah Tanah Kuniang, Nagari Muaro Paneh, Kecamatan Bukit Sundi, Kabupaten Solok. (*/cpw5)