Tumbuhnya Ekonomi Indonesia Picu Haier Masuk

id Tumbuhnya Ekonomi Indonesia Picu Haier Masuk

Di tengah-tengah munculnya berbagai kabar tentang situasi ekonomi global yang tidak terlalu menggembirakan seperti krisis di beberapa negara Eropa, ternyata Badan Pusat Statistik (BPS) memperlihatkan data yang menggambarkan situasi ekonomi dalam negeri yang membesarkan hati. "Meskipun masih terpusat di Jawa, daerah di luar Jawa juga mulai mencatat pertumbuhan yang signifikan khususnya di Sulawesi," kata Kepala Badan Pusat Statistik, Suryamin, kepada pers di Jakarta, Senin (6/8). BPS mencatat berbagai sektor pertumbuhan yang menggembirakan seperti pertanian dan perdagangan, hotel dan restoran, listrik gas serta air bersih yang merupakan prasarana yang sangat penting. Sementara itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga mengamati berbagai data ekonomi yang membesarkan hati itu dan menyampaikannya ketika mengunjungi kantor Kementerian Pertanian di Jakarta, Senin. "Saya berterima kasih kepada semua pihak dengan segala upaya dan kerja kerasnya," kata Yudhoyono. Ketika mengomentari Produk Domestik Bruto (PDB) yang mampu tumbuh hingga 6,4 persen, Kepala Negara menyimpulkan, "Benar ekspor menurun tapi investasi meningkat. Andaikata hambatan invstasi kita atasi bersama, peluang pertumbuhan ekonomi yang disumbang sektor investasi akan lebih tinggi lagi," katanya. Indonesia yang tetap dikenal sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi sehingga masuk ke dalam kelompok "the emerging market" mampu menarik perhatian pengusaha lokal dan asing untuk berivestasi di berbagai sektor seperti peralatan elektronik untuk kebutuhan rumah tangga atau "home appliance" hingga sektor pertambangan dan energi. Sementara itu, Uni Eropa telah berusaha memberikan dukungan dana yang besar, namun negara seperti Italia, Yunani, Portugal, Spanyol dan negara Eropa lainnya masih sulit untuk bangkit. Optimisme investor asing Indonesia yang memiliki penduduk cukup besar sekitar 230 juta jiwa dinilai merupakan pasar potensial untuk digarap lebih jauh, karena para investor optimis dengan ekonomi Inbdonesia yang terus tumbuh. Karena itu, sebuah perusahaan dari China, Haier Group yang berkembang masuk ke Indonesia untuk melakukan bisnisnya, setelah sebelumnya masuk ke negara Asia lainnya seperti Jepang, Vietnam dan Kamboja. Apabila bisa membangun pabrik di dalam negeri serta banyak investor luar negeri lainnya maka masyarakat Indonesia akan dapat bekerja yang mendorong pendapatan mereka meningkat, sehingga daya beli masyakarat bertambah. Haier Group melalui PT Haier Sales Indonesia berharap meraih pasar domestik, setelah mengakuisisi PT Sanyo Electronics Co Ltd di Indonesia, Vietnam, Filipina, Jepang dan Thailand. Produsen Global produk " home appliance" ini optimis akan dapat meraih pasar domestik dengan menawarkan produk merek Haier dan Sanyo. Haier Group sebelum ke Indonesia, telah masuk pasar Jepang sejak 10 tahun lalu, karena Jepang memiliki berbagai keunggulan. PT Haier Sales Indonesia, anak perusahaan Haier Group mulai beroperasi di Indonesia, setelah menyelesaikan proses akuisisi terhadap Sanyo Electrics Co Ltd, di Singapura pada Juli 2011. "Kami optimis akan dapat meraih pasar Indonesia lebih besar lagi, karena manajemen Hair Group melalui PT Haier Sales Indonesia telah mempersiapkan hal baru yang memicu penjualan di Indonesia," kata Direktur Asia Pasific Haier Group, Shi Zhiyuan Perusahaan ini ingin mengembangkan usahanya lebih besar di Indonesia, karena pasarnya sangat menjanjikan. "Kami akan berusaha melakukan pelayanan yang lebih baik terhadap konsumen Indonesia, " katanya. Di Indonesia, menurut Shi Zhiyuan, perusahaan itu akan menggunakan merek Haier dan secara simultan juga menggunakan merek "Sanyo" untuk periode tertentu. Hal ini dilakukan dengan mempertimbangkan reputasi yang sudah dimiliki oleh produk yang dihasilkan Sanyo, ucapnya. Sedangkan Haier di pasar Asia Tenggara dan Jepang akan menerapkan strategi "dual brand" (dua merek), tambahnya. Sanyo, menurut dia, telah memiliki reputasi yang baik di Asia Tenggara maupun Indonesia, karena strategi dual brand yang diterapkan didesain secara bersamaan meningkatkan keunggulan Sanyo dan memperluas pasar yang disasar lewat kekuatan Haier dalam hal desain, inovasi dan kualitas, kataq Shi Zhiyuan. Ia menambahkan, akuisisi bisnis "white good" Sanyo merupakan bagian penting dari strategi pertumbuhan global Haier. Jadi akuisisi ini memberikan fondasi kuat untuk pengembangan strategis Haier di Jepang dan khususnya di Asia Tenggara. "Kami berkeinginan untuk menjadi tiga besar di pasar Asia Tenggara dan akuisisi ini akan mendukung upaya untuk mencapai target tersebut, Haier mengambil seluruh divisi usaha white goods Sanyo yang meliputi wilayah Indonesia, Jepang, Malaysia, Filipina dan Vietnam," katanya. Sementara itu, Direktur Utama PT Haier Sales Indonesia, Y.Itomochi mengatakan, pihaknya akan menawarkan konsep "inspired living" kepada konsumen Indonesia. "Kami akan memberikan pelayanan yang lebih prima kepada masyarakat Indonesia dalam upaya mengembangkan usaha perusahaan," katanya. Karena itu, menurut dia, pabriknya akan memastikan suplai yang cepat dan mencukupi permintaan pasar yang tinggi. Di Asia, basis lokasi penjualan Haier ada di Jepang, Malaysia, Vietnam, Filipina, Thailand dan Indonesia dengan empat negara sebagai basis produksi yaitu Indonesia, Vietnam, Thailand dan Jepang, serta dukungan pusat riset dan pengembangan di Jepang. Produksi pemasaran di Asia Tenggara dan Jepang akan memberikan pilihan tambahan untuk produk-produk berkualitas tinggi guna mendukung konsumen di Indonesia untuk hidup lebih baik, ujarnya. General Manager Fajar Surya mengatakan di Indonesia pihaknya akan hadir dengan produk kulkas, mesin cuci, dan televisi yang bersinergi dengan produk Sanyo yang sudah ada untuk memberikan pilihan yang lebih banyak. Jaringan pelayanan akan mencakup Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku Irian Jaya, NTB, Bali dan Lombok. Sejak diakuisisi oleh Haier, jaringan distribusi tumbuh dan terus diperluas baik outlet tradisional dan modern untuk dapat melayani seluruh wilayah Indonesia, tutur Fajar. Kelompok perusahaan ini didirikan 1984 yang bergerak dibidang produk konsumen elektronik dan produk rumah tangga di Qingdao, Shandong, RRC. Pada 2011, meraih pendapatan global sebesar 23,3 miliar dolar AS dengan produk lemari es, mesin cuci, AC, pemanas air, peralatan dapur, TV warna, komputer, HP, dan serial produk U-Home. (*)