Visit Indonesia di ITB Berlin

id Visit Indonesia di ITB Berlin

Visit Indonesia year adalah merupakan logo promosi wisata Indonesia yang sering dilihat dan dibaca di Bandara ataupun brosur wisata nusantara. Visit Indonesia Year 1991 adalah logo wisata Indonesia pertama diluncurkan, yang kemudian disusul oleh Visit Malaysia Year, Visit Singapore Year dsbnya. Akhirnya kalimat inipun tetap digunakan untuk mempromosikan wisata Nusantara setiap tahunnya dengan mengedarkan flyer dan brosur dimana saja, tapi saying jarang mencapai sasaran yang tepat. International Tourismus Boerse (Bursa Turis Internasional) /ITB Berlin yang diadakan setiap tahun di Jerman adalah merupakan ajang promosi wisata Internasional yang cocok untuk ini. ITB ke 44 akan diadakan pada tanggal 9 sampai 13 Maret 2011 dengan Polandia sebagai negara partner resminya. Tahun lalu Turki sebagai partner ITB diikuti oleh 180 negara dengan 11.127 peserta pameran (8490 peserta asing dan 2637 peserta dari Jerman) dengan 179.351 orang pengunjung. Di pameran ini para peserta akan memperkenalkan secara global beragam penawaran pariwisata di negara/di daerahnya masing-masing kepada dunia luar, yang diwakili oleh peserta dari hotel-hotel, travel biro, dinas pariwisata, air lines, rental kendaraan dan para pengrajin. Penawaran serta penyajian seni dan budaya di dan dari suatu daerah atau regional adalah merupakan suatu kriteria penentu utama untuk meraih kesuksesan dalam menarik wisatawan untuk berwisata ke suatu negara atau daerah. Menurut statistik DZT (Deutsche Zentral fuer Tourismus/ Pusat wisata Jerman), 45% dari pendapatan daerah di peroleh dari wisata kota dan wisata budaya. Disini terbukti bahwa pariwisata memang merupakan asset utama dan terbesar bagi suatu negara atau daerah yang didukung oleh aspek negara atau daerah itu sendiri beserta kebudayaannya. Selain untuk meraih wisatawan, kebudayaan suatu daerah seharusnya selalu tetap dijaga kelestariannya sebagai identitas suatu negara atau daerah itu sendiri. Suatu negara atau daerah tanpa identitas layaknya seperti seperti seseorang yang tidak tau dimana asal usulnya. Faktor agama adalah juga merupakan bagian dari budaya suatu daerah, sepertinya agama Hindu di Bali saling berkaitan dengan budayanya, begitu juga dengan agama Islam, Kristen dan Buddha turut mencermikan kebudayaan penganutnya didaerah tersebut. Keragaman budaya dan kepercayaan di Indonesia adalah merupakan suatu keistimewaan dan keajaiban tersendiri yang bisa diperkenalkan di ITB Berlin untuk merayu calon wisatawan datang berkunjung ketanah air. Menurut data yang diperoleh pada ITB ke 43 bulan Maret 2010 lalu, dari Indonesia tercatat 10 daerah yang ikut serta memperkenalkan diri disana. Sekitar 77 peserta pameran, sebahagian besar di dominasi oleh Bali yang diwakili oleh Dinas Pariwisata Bali, 5 Tours dan travel bisnis serta 60 hotel yang ada disekitar Ubud, Jimbaran,Seminyak, Sanur, Legian, Den Pasar dan Kuta. Sisanya terbagi di 9 daerah yaitu daerah ibu kota Jakarta yang diwakili oleh Garuda Indonesia, PT. Sahid Holiday, PT. Taman Wisata Borobudur dan Prambanan, Panorama destination, Pacto, Ltd, Marintur Indonesia, Hotel Indonesia Kempinski, Preferred Hotel Mulya, Sultan Hotel, dan Hotel Mandarin serta perwakilan kementrian budaya dan pariwisata Indonesia. Daerah Lombok diwakili oleh Hotel Villa Ombak dan Ober Oi, daerah Jogja diwakili oleh Kultur Tours, Jogja Tours dan Melia Purosani Hotel. Daerah Jawa Barat diwakili oleh Dinas budaya dan pariwisata , Buaya Travel, Bara Tours dan Kura-kura Resort. Daerah yang baru 2 tahun belakangan ini selalu ikut serta di ITB adalah Jaya Pura (Irian Jaya) yang diwakili oleh Dinas budaya dan pariwisata serta DPD HPI Papua Tourism Association dimana hasilnya sudah bisa dikecap dengan meningkatnya jumlah kunjungan turis mancanegara ke daerah Indonesia Timur ini yang terkenal dengan pesta danau Sani dan danau Biranya setiap tahun. Daerah bahagian Indonesia lainnya yang telah memulai kiprahnya di ITB adalah Medan yang diwakili oleh Horas Tours, dan Synergi Ravelino Tours, Sulawesi Selatan yang diwakili oleh Limbunan Tour and Travel Service. Pripinsi Riau dengan Bintan Lagoon Resortnya serta Balik Papan dengan Trans Borneo Travelnya. Kalau dilihat dari quota peserta belumlah cukup seperempat daerah/propinsi terwakili dalam ajang pameran wisata bergengsi ini. Pada tahun 2006 propinsi Aceh dengan penampilan tari Samannya dan logo wisata Tsunaminya telah berhasil meraih kesuksesan dalam menarik wisatawan Mancanegara berkunjung kedaerahnya setelah tsunami tahun 2004. Dampaknya, daerah Aceh telah mampu bergerak sendiri tanpa bantuan sepenuhnya dari luar. Bagaimana dengan daerah bagian lainnya Indonesia, seperti Sumatera Barat, Lampung, Jambi, Bengkulu dan lainnya yang belum pernah mempromosikan daerahnya keluar Asia?? Mungkin sekaranglah saatnya untuk mengikuti jejak Bali yang jauh lebih maju dengan pariwisatanya, tentunya tidak akan sukses tanpa adanya promosi yang jitu. Salah satunya yaitu ikut dalam pameran ITB. Hanya dengan mengajukan permohonan dan keinginan serta kesanggupan suatu daerah, perusahaan hotel atau travel untuk ikut serta di ITB kepada bapak Sapta, dinas pemasaran pariwisata departemen Budaya dan Pariwisata, Kementrian Budaya dan Pariwisata di Jakarta paling lambat pertengahan Desember 2010. Nanti Kedutaan Besar RI di Berlin akan mendaftarkan serta mereservasi pavilion buat Negara Indonesia setelah mendapat informasi dan laporan peserta dari bapak Sapta. Semoga ITB ke 44 di tahun 2011 ini Indonesia akan mencapai jumlah peserta lebih besar dari pada tahun sebelumnya demi mensukseskan Visit Indonesia Year!!.