Produsen Ponsel Vivo Masuk Pasar Indonesia

id Produsen Ponsel Vivo Masuk Pasar Indonesia

Jakarta, (Antara) - Salah satu produsen ponsel pintar asal Tiongkok, Vivo, resmi masuk pasar Indonesia menyusul potensi besar di bidang penjualan produk elektronik tersebut. "Kami mencoba masuk karena kami lihat Indonesia pasar yang besar. Terbesar di Asia Tenggara," kata Wakil General Manajer Vivo Communication Indonesia Kenny Chandra dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat. Berdasarkan survei global yang dilansir dari GFK Singapura, Asia Tenggara merupakan kawasan dengan pertumbuhan jumlah penjualan ponsel yang tinggi, yakni 44 persen pada kuartal pertama 2014. Indonesia sendiri, mencatat penjualan tertinggi dengan 7,3 juta ponsel pintar pada periode tersebut. "Peran Indonesia di dunia digital terus berkembang dan dipandang sebagai salah satu pasar terbesar Asia Tenggara. Kami hadir untuk meningkatkan pengalaman pengguna dengan sejumlah teknologi yang kami usung," katanya. Kenny mengatakan, Indonesia adalah negara keempat yang dijajal produsen ponsel pintar itu di Asia Tenggara setelah Malaysia, Singapura, dan Thailand, termasuk Asia Selatan yakni India. Negara selanjutnya yang akan menyusul untuk dijajal yakni Myanmar. Produsen ponsel pintar yang berdiri sejak 2009 itu menawarkan sejumlah teknologi yang diklaim berbeda dengan merek lain. Pasalnya, mereka mengaku mengembangkan sendiri teknologi dari sistem operasi yang ada serta memadukan teknologi yang disesuaikan dengan minat pasar. "Kami menilai masih ada celah kosong bagi kami untuk masuk, yaitu dari teknologi yang kami kembangkan sejak awal. Kami mengajak pengguna di sini bisa lebih mudah memakai ponsel pintarnya," katanya. Hadir dengan lima produk andalan, yaitu dua seri Y (Y15 dan Y22)dan tiga seri X (X3S, Xshot dan Xplay) dari kelas menengah dan premium, Kenny mengaku pihaknya menargetkan bisa mencapai penjualan yang tinggi. "Kalau bicara angka pasti sebesar-besarnya. Tapi kami tidak bisa menyebutkan angkanya. Yang pasti sudah ada ribuan unit ponsel yang masuk ke kami," ujarnya. Produsen ponsel pintar yang diklaim masuk jajaran lima besar di negeri asalnya itu optimistis bisa meraih pasar Indonesia meski harus bersaing dengan produsen serupa yang lebih dahulu masuk seperti Oppo atau Xiaomi. "Kalau di Tiongkok kami sudah terkenal karena jadi sponsor utama MTV. Kami juga mensponsori National Geographic, jadi wartawannya sudah pakai ponsel kami," katanya. Vivo menghadirkan lima varian produk yang harganya dibanderol mulai dari Rp2 juta hingga Rp7 juta. Produsen itu menjual produknya dengan sistem penjualan langsung yang dimulai di pameran komputer dan gadget Indocomtech 2014 di Jakarta Convention Center Senayan. (*/jno)