BPS: Pengendalian Inflasi Agustus Relatif Berhasil

id BPS: Pengendalian Inflasi Agustus Relatif Berhasil

Jakarta, (Antara) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju inflasi pada Agustus 2014 hanya mencapai angka 0,47 persen, karena pengendalian inflasi yang dilakukan pemerintah relatif berhasil. "Ini memperlihatkan pengendalian inflasi terlihat bagus," kata Kepala BPS Suryamin dalam jumpa pers di Jakarta, Senin. Dengan demikian, Suryamin menambahkan, laju inflasi tahun kalender Januari-Agustus 2014 telah mencapai 3,42 persen dan secara tahunan (yoy) sebesar 3,99 persen. Sementara, inflasi komponen inti Agustus 2014 tercatat sebesar 0,46 persen dan secara tahunan (yoy) telah mencapai 4,47 persen. Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, lanjut dia, inflasi Agustus 2014 hanya kalah rendah dari angka Agustus 2006 yang tercatat sebesar 0,33 persen, karena biasanya inflasi pada bulan ini cenderung tinggi. "Pada periode 2007-2013, inflasi Agustus lebih tinggi dari 2014. Artinya tahun ini, meskipun ada kiriman puasa dan lebaran, pengendalian inflasi Agustus terlihat hasilnya di berbagai daerah," kata Suryamin. Kelompok yang menyumbang inflasi pada Agustus, adalah kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga yaitu sebesar 1,58 persen dan kelompok, perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,73 persen. "Kelompok pendidikan menyumbang inflasi karena mulai tahun ajaran baru, dan biaya pendidikan mengalami kenaikan. Sedangkan, kelompok perumahan terkena dampak kenaikan tarif tenaga listrik," ujarnya. Kelompok lainnya, bahan makanan serta bahan makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau masing-masing menyumbang inflasi 0,36 persen, diikuti kelompok kesehatan 0,33 persen dan kelompok sandang 0,23 persen. "Satu-satunya kelompok yang menyumbang deflasi, adalah kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan yaitu sebesar 0,12 persen, karena tarif angkutan sudah mengalami penurunan," kata Suryamin. Dari 82 kota IHK, sebanyak 66 kota mengalami inflasi dan 16 kota menyumbang deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan 1,68 persen dan terendah di Banjarmasin 0,02 persen. Sementara, deflasi tertinggi terjadi di Ternate, yaitu 1,02 persen. "Dari 82 kota ini, ada sembilan kabupaten kota yang mengalami inflasi diatas 1 persen, tapi 73 kota lainnya inflasinya dibawah 1 persen, bahkan ada yang deflasi," ujar Suryamin. (*/sun)